
bersamapontianak.com, 25 September 2025 – Kondisi pasar saham hari ini menunjukkan pergerakan yang cukup dinamis. Setelah sempat mencetak rekor tertinggi sepanjang masa (All Time High/ATH), Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) justru terkoreksi pada sesi perdagangan Kamis (25/9). Koreksi ini menjadi sinyal adanya aksi ambil untung (profit taking) yang dilakukan sebagian investor setelah reli panjang beberapa hari terakhir.
IHSG Bergerak Fluktuatif
Sejak pembukaan pagi, IHSG sempat naik tipis ke level 8.130,02. Namun, memasuki perdagangan sesi pertama, indeks berbalik arah dan melemah hingga 0,62% ke posisi 8.075,77. Penurunan ini terjadi seiring tekanan jual yang merata pada saham-saham big caps, terutama di sektor barang baku dan finansial.
Secara keseluruhan, data bursa mencatat sebanyak 253 saham melemah, 252 saham menguat, dan 164 saham stagnan. Sementara itu, volume transaksi harian mencapai sekitar 9,5 miliar saham dengan nilai perdagangan Rp 5,4 triliun, menandakan aktivitas pasar tetap cukup tinggi meskipun IHSG terkoreksi.
Top Gainers dan Top Losers
Dalam perdagangan hari ini, terdapat sejumlah saham yang mencatatkan penguatan signifikan. Saham RANC (Supra Boga Lestari Tbk.) melonjak sekitar +25%, disusul oleh ANJT (Austindo Nusantara Jaya Tbk.) yang naik +24,89%, dan FAST (Fast Food Indonesia Tbk.) yang turut menguat +24,73%.
Sebaliknya, beberapa saham unggulan masuk ke jajaran top losers. ANTM (Aneka Tambang Tbk.) merosot −7,20%, MDKA (Merdeka Copper Gold Tbk.) turun −7,02%, dan BRPT (Barito Pacific Tbk.) melemah −5,05%. Tekanan ini semakin mempertegas sentimen negatif di sektor barang baku, terutama komoditas berbasis logam dan energi.
Sektor yang Mempengaruhi IHSG
Dari sisi sektoral, Barang Konsumen Primer menjadi sektor yang justru mencatat penguatan di tengah tekanan pasar. Sementara itu, sektor Barang Baku, Kesehatan, Perbankan, serta Teknologi menjadi pemberat utama laju IHSG. Koreksi pada sektor barang baku dipengaruhi oleh harga komoditas global yang tengah melemah, sehingga investor lebih berhati-hati dalam menambah portofolio di sektor tersebut.
Sentimen Pasar
Menurut analis, koreksi yang terjadi pada pasar saham hari ini wajar terjadi mengingat IHSG baru saja mencetak rekor ATH. Aksi ambil untung menjadi faktor dominan, di samping kekhawatiran terkait pelemahan kurs rupiah dan kondisi eksternal global. Meski demikian, proyeksi jangka menengah masih cukup optimistis. Support IHSG diperkirakan berada di kisaran 8.050–8.100, sementara resistance ada pada level 8.140–8.170.
Rekomendasi Saham
Beberapa saham yang direkomendasikan untuk diperhatikan investor antara lain MDKA, BREN, MBMA, DEWA, KRAS, dan MINA. Saham-saham ini dinilai masih memiliki peluang teknikal rebound jika pasar kembali stabil.
Kesimpulan
Secara keseluruhan, pasar saham 25 September 2025, ditandai dengan koreksi IHSG setelah sempat menyentuh rekor tertinggi. Sektor barang baku menjadi pemberat utama, sementara saham konsumer justru tampil lebih positif. Meski tekanan jangka pendek masih terasa, prospek jangka menengah tetap optimistis dengan peluang penguatan terbatas jika sentimen eksternal kembali kondusif.
Baca juga: Pasar Saham 26 September 2025: IHSG Menguat Tipis
Untuk informasi seputar pasar saham lainnya kunjungi Berita Ekonomi