
bersamapontianak.com – Pasar saham hari ini kembali mencatatkan kinerja impresif setelah Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menutup perdagangan pekan lalu di level rekor 8.051,12 poin pada Jumat (19/9). Penguatan ini semakin menegaskan optimisme pelaku pasar terhadap kebijakan moneter domestik maupun global yang mendorong arus modal masuk ke Indonesia.
IHSG dan Kapitalisasi Pasar Melesat
IHSG berhasil menembus level psikologis baru setelah sepanjang pekan lalu menguat secara konsisten. Data Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat bahwa kapitalisasi pasar melonjak menjadi Rp14.632 triliun, yang merupakan rekor tertinggi dalam sejarah.
Tidak hanya itu, rata-rata nilai transaksi harian juga meningkat signifikan hingga 47,01%, mencapai Rp28,55 triliun, dibanding pekan sebelumnya sekitar Rp19,42 triliun. Dari sisi volume, terjadi kenaikan sebesar 25,14% menjadi 42 miliar lembar saham, sementara frekuensi transaksi harian turut naik 4,42% menjadi 2,13 juta kali transaksi. Fakta ini menunjukkan bahwa minat investor terhadap pasar saham Indonesia semakin menguat.
Sentimen Positif dari Kebijakan BI dan Global
Penguatan pasar saham hari ini tidak terlepas dari sentimen kebijakan Bank Indonesia (BI) yang memangkas suku bunga acuan sebesar 25 basis poin menjadi 4,75%. Keputusan ini cukup mengejutkan pasar karena dilakukan di luar ekspektasi sebagian besar analis, namun memberikan sinyal kuat bahwa BI berkomitmen mendorong pertumbuhan ekonomi.
Selain faktor domestik, arah kebijakan moneter global juga menjadi katalis utama. Pemangkasan suku bunga oleh The Federal Reserve (The Fed) memicu optimisme bahwa aliran dana asing akan tetap deras menuju negara berkembang, termasuk Indonesia. Kondisi ini memperkuat kepercayaan investor, meskipun nilai tukar rupiah sempat melemah terhadap dolar AS.
Risiko yang Tetap Perlu Diwaspadai
Meski pasar saham hari ini tampak positif, pelaku pasar tetap diingatkan untuk berhati-hati. Hal ini dikarenakan aksi jual asing masih terjadi di sejumlah saham, yang berpotensi memicu tekanan pada IHSG jika berlanjut. Selain itu, volatilitas nilai tukar rupiah terhadap dolar AS juga menjadi faktor risiko yang harus diperhitungkan.
Para analis menilai, keberlanjutan penguatan IHSG akan bergantung pada konsistensi kebijakan moneter domestik, stabilitas global, serta data ekonomi yang dirilis dalam beberapa pekan mendatang. Investor pun diimbau untuk lebih selektif dalam memilih saham, khususnya pada sektor yang mengalami kenaikan tajam, agar tidak terjebak pada potensi koreksi teknikal.
Kesimpulan
Secara keseluruhan, pasar saham 20 September 2025 menunjukkan performa yang sangat solid dengan pencapaian rekor baru IHSG dan kapitalisasi pasar. Dukungan kebijakan Bank Indonesia, ditambah dengan sentimen global, berhasil memberikan energi positif bagi investor. Namun, dinamika eksternal tetap menjadi tantangan yang perlu dicermati agar pasar tetap berada di jalur penguatan berkelanjutan.
Untuk informasi seputar pasar saham lainnya kunjungi Berita Ekonomi