admin
bersamapontianak.com – Kondisi pasar saham Indonesia pada Kamis (11/9) dibuka dengan performa yang cukup meyakinkan. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat signifikan, yakni sebesar 1,07 persen atau setara 82,16 poin, sehingga berada di level 7.781,17 pada awal perdagangan. Kenaikan ini sekaligus menjadi sinyal positif setelah sempat tertekan oleh gejolak politik dan aksi jual asing pada pekan sebelumnya.
Tidak hanya IHSG, indeks saham unggulan LQ45 juga ikut menguat sebesar 1,46 persen ke posisi 793,55 poin. Pergerakan ini menandakan bahwa saham-saham berkapitalisasi besar mulai mendapat dukungan kembali dari investor.
Sentimen Global Ikut Mendorong
Penguatan pasar saham hari ini tidak lepas dari dukungan bursa kawasan Asia yang mayoritas bergerak positif. Optimisme global muncul setelah data inflasi produsen Amerika Serikat (Producer Price Index/PPI) dirilis di bawah ekspektasi. Kondisi ini memunculkan harapan bahwa Federal Reserve (The Fed) berpotensi menurunkan suku bunga lebih cepat, sehingga meningkatkan minat investor pada aset berisiko, termasuk pasar modal Indonesia.
Selain itu, meredanya ketidakpastian politik domestik pasca reshuffle kabinet, terutama di sektor keuangan, turut memberikan napas segar bagi investor. Meski sempat menimbulkan gejolak, pelaku pasar kini mulai mencermati arah kebijakan ekonomi yang akan ditempuh oleh menteri keuangan baru.
Aktivitas Perdagangan di Bursa
Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia, sebanyak 353 saham terpantau menguat pada sesi pembukaan. Lonjakan tersebut menjadi salah satu faktor pendorong utama penguatan IHSG. Di sisi lain, beberapa sektor yang memberikan kontribusi besar antara lain keuangan, infrastruktur, energi, dan properti.
Walaupun demikian, analis tetap mengingatkan bahwa aksi jual asing (net sell) masih berlangsung dalam beberapa hari terakhir. Jika tren ini terus berlanjut, penguatan IHSG dikhawatirkan kurang berkelanjutan tanpa dukungan kuat dari investor asing.
Prospek dan Arah IHSG
Secara teknikal, sejumlah analis memperkirakan IHSG berpotensi melanjutkan penguatan dalam jangka pendek dengan kisaran support di 7.720 dan resistance di 7.820–7.850. Jika mampu menembus level resistance, peluang IHSG kembali ke area psikologis 7.900 cukup terbuka.
Namun, investor disarankan tetap mencermati data ekonomi global, terutama perkembangan inflasi Amerika Serikat dan arah kebijakan The Fed. Dari sisi domestik, kebijakan fiskal pemerintah juga akan menjadi faktor penting dalam menjaga kepercayaan pasar.
Baca Juga: Pasar Saham 12 September 2025: IHSG Menguat
Untuk informasi seputar pasar saham lainnya kunjungi Berita Ekonomi
