 
                  bersamapontianak.com – Memasuki pertengahan pekan, dinamika pasar keuangan baik global maupun domestik kembali menjadi sorotan. Pada Rabu, 3 September 2025, pergerakan pasar saham Indonesia, kondisi Bursa Efek Indonesia (BEI), serta kinerja iShares 1–3 Year International Treasury Bond ETF (ISHG) memberikan gambaran menarik mengenai arah investasi hari ini.
Perkembangan ISHG di Pasar Global
Berdasarkan data perdagangan terbaru, harga ISHG berada di kisaran USD 75,63. Angka tersebut mengalami penurunan tipis sekitar –0,65 persen dibandingkan sesi sebelumnya. Sepanjang perdagangan, rentang intraday bergerak di antara USD 75,15 hingga USD 75,83.
Selain itu, volume transaksi mencapai lebih dari 102 ribu unit, menunjukkan likuiditas yang cukup aktif. Meskipun ada sedikit tekanan, ISHG tetap relatif stabil di atas level USD 75. Pergerakan ini mencerminkan preferensi investor global terhadap instrumen obligasi jangka pendek di tengah ketidakpastian pasar.
IHSG Menguat Sejak Pembukaan
Sementara itu, di dalam negeri, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menunjukkan tren positif. Pada sesi pembukaan, IHSG bergerak di level 7.843,63 poin, menguat 42,04 poin atau +0,54 persen dibandingkan penutupan sehari sebelumnya.
Penguatan berlanjut hingga penutupan sesi I, di mana IHSG tercatat di posisi 7.866,15 poin, naik 64,56 poin atau +0,83 persen. Dari total perdagangan, sebanyak 410 saham menguat, sementara 265 saham melemah dan 281 saham stagnan. Data ini mengindikasikan dominasi sentimen positif di pasar modal.
Perbandingan dengan Perdagangan Sebelumnya
Sehari sebelumnya, IHSG ditutup di 7.801,58 poin, tumbuh 0,85 persen atau +65,51 poin. Dengan demikian, tren kenaikan berlanjut ke perdagangan hari ini. Bahkan, jika tren ini konsisten, IHSG berpotensi kembali mendekati rekor intraday di atas 8.000 poin yang sempat dicapai pada pertengahan Agustus lalu.
Sentimen dan Faktor Pendorong Pasar
Sejumlah faktor turut mendukung penguatan pasar saham. Pertama, kondisi politik dalam negeri yang cenderung lebih kondusif membuat investor lebih percaya diri menempatkan modal di bursa. Kedua, stabilitas nilai tukar rupiah terhadap dolar AS juga memberikan tambahan dorongan bagi pergerakan indeks.
Tidak hanya itu, indeks LQ45 yang mewakili saham-saham unggulan turut mencatatkan kenaikan +0,53 persen ke level 797,49 poin. Hal ini menandakan bahwa penguatan IHSG didorong oleh sektor-sektor besar, terutama perbankan, energi, dan infrastruktur.
Baca Juga: Kondisi Pasar Saham, 4 September 2025
Untuk informasi seputar pasar saham lainnya kunjungi Berita Ekonomi

 
         
        