
bersamapontianak.com, 24 September 2025 – Pergerakan pasar saham hari ini terpantau dinamis dengan indeks harga saham gabungan (IHSG) sempat melemah di awal perdagangan sebelum kembali menguat tipis menjelang penutupan sesi pertama. Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), IHSG berada di level 8.121,9, turun tipis 0,11 persen dibanding penutupan kemarin, namun masih menunjukkan minat beli yang cukup kuat pada saham komoditas.
IHSG dan Sentimen Pasar
Perdagangan saham hari ini dipengaruhi oleh kombinasi faktor global dan domestik. Dari eksternal, investor masih mencermati kebijakan suku bunga AS yang diperkirakan bertahan tinggi lebih lama. Hal ini sempat menekan minat terhadap aset berisiko, termasuk pasar modal Indonesia. Namun demikian, kenaikan harga emas dunia berhasil menjadi katalis positif bagi emiten tambang emas di bursa.
Sementara itu, sentimen domestik didukung oleh data inflasi yang relatif terkendali serta stabilitas nilai tukar rupiah. Hal ini memberi keyakinan bagi investor bahwa fundamental ekonomi Indonesia masih cukup solid untuk menopang kinerja pasar saham hari ini.
Top Gainers: Emas dan Komoditas Perkebunan
Sejumlah saham melesat signifikan pada perdagangan hari ini. Jhonlin Agro Raya (JARR) naik tajam sekitar +20,59% ke Rp 4.100 per saham, didorong optimisme terhadap sektor agribisnis. Di sisi lain, Merdeka Gold Resources (EMAS) juga melonjak +11,39% menjadi Rp 4.010, seiring tren kenaikan harga emas global.
Selain itu, saham Sekar Bumi Tbk (SKBM) menguat sekitar +20,74%, sementara Suparma Tbk (SPMA) naik +15,56%. Lonjakan saham-saham tersebut menunjukkan minat investor yang cukup tinggi terhadap sektor komoditas dan manufaktur tertentu.
Top Losers: Tekanan di Saham Tambang Besar
Di sisi lain, beberapa saham unggulan justru mengalami koreksi. Saham MDKA (Merdeka Copper Gold), ANTM (Aneka Tambang), serta EXCL (XL Axiata) masuk daftar top losers LQ45. Koreksi ini mencerminkan aksi ambil untung investor setelah reli beberapa hari terakhir.
Selain itu, saham POLU, LIFE, dan GGRM juga melemah cukup dalam, sehingga memberikan tekanan tambahan pada pergerakan IHSG.
Sektor Aktif dan Perdagangan
Jika dilihat dari sektor, Industri menjadi yang paling menonjol dengan penguatan relatif kuat dibanding sektor lainnya. Sementara sektor pertambangan mengalami pergerakan campuran, dengan saham emas yang menguat namun saham nikel dan tembaga terkoreksi.
Adapun saham paling aktif diperdagangkan sepanjang sesi antara lain EMAS, BUMI, dan CDIA, mencerminkan tingginya minat pada sektor komoditas dan energi.
Prospek Pasar Saham ke Depan
Melihat dinamika pasar saham hari ini, analis menilai IHSG masih memiliki peluang menguat dalam jangka menengah, terutama bila harga komoditas global terus naik. Namun, investor tetap perlu waspada terhadap risiko eksternal, seperti ketidakpastian kebijakan moneter AS dan pergerakan nilai tukar rupiah.
Dengan demikian, pasar saham hari ini merefleksikan kondisi yang beragam: di satu sisi ada optimisme di sektor emas dan agribisnis, sementara di sisi lain terdapat tekanan pada saham-saham besar yang mendorong IHSG bergerak terbatas.
Baca Juga: Pasar Saham 25 September 2025: IHSG Terkoreksi Usai Cetak Rekor
Untuk informasi seputar pasar saham lainnya kunjungi Berita Ekonomi