
bersamapontianak.com, Pontianak – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Kalimantan Barat mengeluarkan peringatan cuaca ekstrem untuk periode 11–13 Agustus 2025. Peringatan ini disampaikan setelah terpantau adanya potensi hujan lebat disertai petir dan angin kencang yang berisiko menimbulkan genangan hingga banjir di beberapa wilayah.
Kepala Stasiun Meteorologi Supadio Pontianak, Rudi Hartono, menjelaskan bahwa sistem tekanan rendah di perairan sekitar Kalimantan memicu peningkatan aktivitas konvektif. “Kondisi ini berdampak pada meningkatnya potensi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat di sebagian besar kabupaten/kota,” ujarnya, Senin (11/8/2025).
Wilayah yang Berpotensi Terdampak
BMKG memetakan wilayah yang berpotensi mengalami cuaca ekstrem meliputi:
- Kota Pontianak
- Kabupaten Kubu Raya
- Kabupaten Mempawah
- Kabupaten Sambas
- Kabupaten Bengkayang
- Kabupaten Singkawang
Selain itu, beberapa daerah di pedalaman seperti Kapuas Hulu dan Sintang juga diperkirakan mengalami hujan lebat meski dengan durasi yang lebih singkat.
Risiko dan Dampak Cuaca Ekstrim
Menurut Rudi, potensi cuaca ekstrem kali ini dapat memicu berbagai dampak, mulai dari terganggunya aktivitas transportasi darat maupun sungai, hingga kerusakan infrastruktur ringan. “Kami mengimbau masyarakat, khususnya yang tinggal di bantaran sungai dan daerah rawan longsor, untuk meningkatkan kewaspadaan,” tegasnya.
Selain banjir, potensi angin kencang juga dapat menyebabkan pohon tumbang dan atap bangunan rusak. BMKG mengingatkan agar warga menghindari berteduh di bawah pohon saat hujan lebat disertai petir.
Langkah Antisipasi Cuaca Ekstrim
Sebagai langkah antisipasi, BMKG menyarankan masyarakat:
- Memantau informasi prakiraan cuaca melalui kanal resmi BMKG.
- Menjaga saluran air agar tidak tersumbat sampah.
- Mengatur jadwal aktivitas luar ruangan untuk menghindari waktu-waktu rawan hujan.
Pemerintah daerah melalui BPBD Kalimantan Barat juga telah mengaktifkan posko siaga banjir. “Kami akan menempatkan tim di titik-titik rawan dan menyiapkan perahu karet, tenda darurat, serta bantuan logistik,” kata Kepala BPBD Kalbar, Andi Syafriadi.
Imbauan Untuk Masyarakat
Dengan adanya peringatan cuaca ekstrem ini, BMKG berharap masyarakat lebih siap menghadapi kondisi yang berpotensi mengganggu aktivitas harian. “Keselamatan adalah yang utama. Jangan menunggu dampak terjadi, lebih baik kita antisipasi sejak dini,” pungkas Rudi.
Baca juga: Pengamatan BMKG: Hujan Sangat Lebat di Kapuas Hulu, Lebat di Ketapang dan Sintang
Untuk berita terbaru seputar pontianak dan informasi penting lainnya kunjungi berita pontianak