 
                  bersamapontianak.com – Pasar saham 22 Oktober 2025 dibuka dalam tekanan besar, membuat Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) ambles ke zona merah pada sesi I perdagangan hari ini. Pergerakan korektif ini didorong oleh sentimen negatif dari pasar regional serta aksi jual bersih (net sell) yang signifikan oleh investor asing.
Oleh karena itu, investor diimbau untuk bersikap wait and see sambil mencermati keputusan krusial dari Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia (RDG BI) sore ini.
Data dan Pergerakan Kunci IHSG
Setelah dibuka dengan posisi yang fluktuatif di awal sesi, tekanan jual semakin mendominasi, menyeret IHSG jatuh lebih dari 50 poin.
| Indikator | Nilai Penutupan Sesi I | Perubahan (Poin) | Persentase Perubahan | 
| IHSG | 8.184,642 | Turun 53,442 | Turun 0,65% | 
| Harga Penutupan Kemarin | 8.238,084 | ||
| Tertinggi Harian | 8.261,844 | ||
| Terendah Harian | 8.154,336 | 
Sebagai perbandingan, penurunan ini terjadi setelah IHSG sempat ditutup menguat signifikan kemarin. Namun, tekanan dari bursa regional, khususnya Asia, yang mayoritas bergerak negatif, berhasil meredam optimisme investor domestik.
Sentimen Penekan: Komoditas Logam Mulia dan Keputusan BI
Koreksi tajam di pasar saham hari ini 22 Oktober 2025 didorong oleh dua faktor utama:
1. Rontoknya Harga Komoditas Global
Harga logam mulia, khususnya emas, di pasar global mengalami penurunan tajam. Maka dari itu, sektor pertambangan yang terkait erat dengan komoditas ini menjadi penekan utama indeks. Saham-saham emiten emas dan logam (seperti ARCI, ANTM, MDKA) mengalami koreksi dalam, dengan beberapa saham jatuh hingga lebih dari 5-7%.
2. Menanti Hasil RDG BI
Fokus utama investor domestik beralih ke kebijakan moneter. Bank Indonesia dijadwalkan mengumumkan hasil RDG hari ini.
- Harapan Pasar: Sejumlah analis berharap BI akan mempertahankan atau bahkan memberi sinyal pelonggaran suku bunga untuk mendukung pertumbuhan ekonomi.
- Risiko: Jika BI mengambil sikap hawkish (menahan atau menaikkan suku bunga) untuk menjaga stabilitas nilai Rupiah, hal ini dapat memicu aksi jual lanjutan dan mengganggu momentum penguatan.
Selain itu, pasar juga terus memantau laporan laba dari perusahaan-perusahaan besar di Amerika Serikat (AS), yang dapat memengaruhi sentimen investor global.
Rekomendasi Analis untuk Sesi II
Para analis memperkirakan IHSG hari ini masih akan bergerak bervariasi cenderung dalam kisaran terbatas, dengan support kuat di sekitar level 8.100 dan resistance di sekitar 8.365.
Oleh sebab itu, investor disarankan untuk menerapkan strategi Buy on Weakness pada saham-saham dengan fundamental kuat yang mengalami koreksi harga. Beberapa saham di sektor non-komoditas yang menarik perhatian, seperti di sektor ritel dan properti, dapat menjadi pilihan untuk trading jangka pendek.
Kesimpulannya, pasar saham 22 Oktober 2025 berada di persimpangan jalan, didorong oleh ketidakpastian global (komoditas) dan penantian domestik (suku bunga). Kewaspadaan tetap menjadi kunci.
Artikel ini disajikan untuk tujuan informasi. Keputusan investasi saham memerlukan riset mendalam dan harus disesuaikan dengan profil risiko masing-masing investor.
Baca Juga: Pasar Saham 23 Oktober 2025: IHSG Rebound Kuat Lebih dari 1%
Untuk informasi seputar pasar saham lainnya kunjungi Berita Ekonomi

 
         
        