 
                  bersamapontianak.com, 4 September 2025 – Kondisi pasar saham Indonesia pada Kamis (4/9) ditutup dengan catatan negatif. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak melemah sejak awal perdagangan, seiring dengan meningkatnya tekanan jual investor menjelang libur panjang. Sementara itu, di kancah global, pergerakan ISHG (iShares 1–3 Year International Treasury Bond ETF) justru menunjukkan stabilitas meski aktivitas perdagangan relatif terbatas.
IHSG Dibuka Melemah dan Berlanjut Hingga Sesi Pertama
Pada awal perdagangan, IHSG dibuka di level 7.873,84 poin, atau turun tipis sekitar 0,20 persen dibanding penutupan sebelumnya. Meski sempat mencoba rebound ke kisaran 7.891 poin, tekanan jual kembali mendominasi sehingga indeks terkoreksi di sepanjang sesi pagi. Hingga penutupan sesi I, IHSG tercatat melemah 0,20 persen ke level 7.869,80 poin, dengan total nilai transaksi mencapai Rp 8,29 triliun.
Dari sisi pergerakan saham, sebanyak 314 emiten melemah, 378 saham turun, dan 264 stagnan. Sektor industri tercatat sebagai penopang kecil di tengah tekanan, namun tidak cukup kuat mengangkat indeks secara keseluruhan.
Sentimen Pasar Menjelang Libur Panjang
Sejumlah analis menilai, pelemahan pasar saham hari ini dipengaruhi faktor teknikal sekaligus psikologis. Menurut MNC Sekuritas, IHSG berpotensi mengalami koreksi jangka pendek dengan level support di area 7.772–7.825 poin. Prospek pelemahan ini juga dipicu oleh sikap investor yang cenderung wait and see menjelang libur panjang akhir pekan.
Di sisi lain, faktor eksternal seperti pergerakan harga komoditas dan ekspektasi kebijakan bank sentral global masih menjadi perhatian pelaku pasar. Ketidakpastian arah suku bunga membuat sebagian investor memilih mengamankan keuntungan, sehingga tekanan jual meningkat.
ISHG Bergerak Stabil di Tengah Volatilitas Global
Berbeda dengan IHSG, kinerja ISHG justru menunjukkan stabilitas. ETF yang melacak obligasi pemerintah internasional tenor pendek ini tercatat berada di level USD 75,78, menguat tipis sekitar 0,22 persen. Adapun rentang perdagangan harian berada di kisaran USD 75,73–75,90, dengan volume sekitar 32.538 unit.
Meski pergerakan relatif sempit, ISHG tetap mencerminkan minat investor terhadap instrumen berisiko rendah, terutama di tengah ketidakpastian pasar global. Stabilitas ini sekaligus menjadi indikasi bahwa aliran modal asing masih mencari aset aman, meskipun sektor saham mengalami tekanan.
Outlook Pasar Saham ke Depan
Ke depan, analis memperkirakan pasar saham domestik masih rawan koreksi dalam jangka pendek. Namun, peluang rebound tetap terbuka apabila IHSG mampu bertahan di area support dan didukung sentimen positif dari rilis data ekonomi. Sementara itu, pergerakan ISHG kemungkinan akan tetap stabil, sejalan dengan tren investor global yang mengutamakan obligasi jangka pendek sebagai aset lindung nilai.
Baca Juga: Pasar Saham 6 September 2025: Asing Catat Net Sell Rp4,18 Triliun
Untuk berita terbaru seputar pontianak dan informasi penting lainnya kunjungi berita pontianak

 
         
        