
bersamapontianak.com, Pergerakan pasar global dan domestik pada awal pekan ini menjadi perhatian para pelaku investasi. ISHG 25 Agustus 2025 atau iShares 1–3 Year International Treasury Bond ETF serta kondisi Bursa Efek Indonesia (BEI) menunjukkan dinamika yang cukup menarik untuk dicermati.
Perkembangan ISHG di Pasar Global
Berdasarkan data perdagangan terakhir, harga ISHG berada di kisaran USD 75,92. Angka ini hanya mengalami perubahan tipis, yakni sekitar +0,01 persen dibandingkan penutupan sebelumnya. Meski pergerakannya relatif stabil, rentang harga intraday cukup lebar, dengan posisi tertinggi tercatat di USD 76,19 dan terendah di USD 75,15.
Selain itu, volume perdagangan ISHG pada sesi terakhir mencapai 26.579 unit. Kondisi ini menandakan minat investor terhadap instrumen berbasis obligasi pemerintah internasional tenor pendek masih terjaga. Namun, data terbaru tercatat pada 23 Agustus 2025, sehingga investor masih menantikan pembaruan resmi dari sesi perdagangan hari ini.
Kinerja IHSG dan Bursa Efek Indonesia
Sementara itu, di dalam negeri, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih berada dalam tren positif. Pada penutupan 20 Agustus 2025 lalu, IHSG mencatatkan kenaikan sekitar 1,03 persen di level 7.943,83 poin. Bahkan, dalam beberapa pekan terakhir indeks sempat menembus rekor intraday tertinggi di 8.017,07 poin pada 15 Agustus 2025.
Kenaikan ini tidak lepas dari masuknya arus modal asing serta optimisme investor terhadap prospek ekonomi Indonesia. Transisi ekonomi yang lebih stabil, ditambah dukungan dari sektor perbankan dan komoditas, menjadi penopang utama penguatan indeks.
Valuasi Pasar dan Sentimen Investor
Dari sisi valuasi, pasar saham Indonesia masih berada di level yang cukup menarik. Price to Earnings (P/E) ratio tercatat sekitar 11,90 per 22 Agustus 2025. Angka ini dinilai berada dalam kisaran wajar, bahkan cenderung undervalued bila dibandingkan dengan rata-rata lima tahun terakhir yang berkisar 11,80 hingga 14,85.
Lebih lanjut, sentimen positif juga datang dari kebijakan investasi institusional. BPJS Ketenagakerjaan misalnya, berencana meningkatkan alokasi dana pada saham domestik dari sekitar 10 persen menjadi 15–20 persen dalam tiga tahun ke depan. Langkah ini diperkirakan dapat memberikan dorongan tambahan bagi likuiditas pasar dan memperkuat kepercayaan investor.
Baca juga: ISHG dan Pasar Saham Hari Ini, 2 September 2025
Baca berita dan informasi lainnya hanya di bersamapontianak.com