
bersamapontianak.com, Pontianak 21 Juli 2025 – Kubu Raya kembali mencatat lonjakan tajam kualitas udara, setelah data BMKG menunjukkan konsentrasi PM2.5 menyentuh level “Tidak Sehat”. Hal ini memicu peningkatan kewaspadaan, khususnya di malam hari.
Menurut BMKG Stasiun Klimatologi Kalbar, puncak tingkat PM2.5 di Kubu Raya terjadi pada pukul 21.00 WIB, dengan nilai mencapai 85,4 µg/m³, yang dikategorikan sebagai “Tidak Sehat” (55,5–150,4 µg/m³).
Lebih lanjut, analisis data pada malam sebelumnya (19 Juli) juga mendapati lonjakan mencapai 83,6 µg/m³ pada pukul 20.00 WIB. Akibatnya, udara malam di wilayah ini semakin memburuk.
Sebagai bentuk respons, BMKG Kalbar mengimbau masyarakat terutama anak-anak, lansia, dan penderita ISPA untuk mengurangi aktivitas di luar ruangan serta memakai masker saat bepergian malam hari.
Peningkatan PM2.5 tidak hanya dipicu oleh emisi kendaraan bermotor atau pembakaran sampah, tetapi juga karena kebakaran hutan dan lahan (karhutla). Selain itu, minimnya curah hujan lokal membuat partikel polutan bertahan lebih lama di udara.
Sementara itu, wilayah tetangga seperti Mempawah dan Sintang masih dalam kategori “Sedang”. Data BMKG menunjukkan Mempawah sempat mencatat PM2.5 sekitar 30–34 µg/m³, sedangkan Sintang berada di angka 21–23 µg/m³, meski sempat naik di beberapa titik.
Dengan demikian, kondisi Kubu Raya malam hari lebih rentan dibanding area lainnya.
Baca Juga: BMKG Kalbar Deteksi 576 Titik Panas, Imbau Warga Waspadai Risiko Karhutla
Baca berita dan informasi lainnya hanya di bersamapontianak.com